Senin, 18 Februari 2008

Gajah Tunggal tak beli kebun karet

BISNIS INDONESIA -PT Gajah Tunggal Tbk. tidak akan melakukan pembelian kebun karet karena untuk kebutuhan produksi saat ini pihaknya masih bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara.

Marcello Taufik, Manajer Komunikasi Gajah Tunggal, mengatakan bahwa penjelasan manajemen mengenai isyu pembelian kebun karet sudah jelas.

Sebelumnya, Direktur Komunikasi Perusahaan-Hubungan Investor Gajah Tunggal Catharina Widjaja� mengatakan perseroan saat ini menjalin kerja sama dengan PTPN. "Kami tidak harus diversifikasi lagi, kenapa harus mencari kebun karet yang baru?" katanya.

Menurut Catharina, kenaikan harga karet akan menekan margin emiten ban. "Salah satu jalan adalah mendongkrak harga ban. Namun, lonjakan harga ban tidak sekencang laju kenaikan harga karet," tuturnya.

Dia mengatakan dengan membeli perkebunan karet, produsen ban bisa mengganti penurunan margin akibat lonjakan harga karet. Harga karet di Sumatra Utara pekan lalu terus naik dan menembus level US$2,64 per kg atau naik 2,5 poin bila dibandingkan dengan posisi US$2,62 per kg pada 5 Februari.

Catharina memaparkan Gajah Tunggal menargetkan peningkatan produksi ban motor dari 45.000 ban per hari tahun lalu menjadi 60.000 ban pada akhir 2008. Produksi ban mobil akan ditingkatkan dari 30.000 ban menjadi 35.000 ban per hari

"Harga karet masih terjangkau. Apalagi, kami baru saja rights issue untuk modal kerja."

Dia mengatakan tahun ini Gajah Tunggal mematok target peningkatan penjualan hingga 15% pada 2008 dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang tumbuh 20% dari penjualan 2006.

"Kami tidak akan melakukan aksi korporasi tahun ini. Semua sudah terlaksana pada 2007. Kami hanya akan meningkatkan produksi dan kinerja perusahaan."

Catharina menjelaskan kontribusi pendapatan perseroan 2007 terbesar terdongkrak oleh penjualan ban radial 33%-35% dari total pendapatan, selebihnya berasal dari produksi 2,3 juta ban kontrak dengan Michelin, dan produksi internal lainnya seperti produksi nonban.

"Kami mempunyai kontrak dengan Michelin di mana akan memproduksi 2,3 juta ban tahun ini, naik dari 1,3 juta ban tahun lalu. Jumlah ini akan meningkat jadi 2,7 juta ban pada 2008, 3,1 juta ban pada 2009, dan selanjutnya lima juta ban pada 2010." (ln)