Gajah Tunggal Bagi Dividen Rp 17,24 M

INILAH - Rapat Umum Pemegang Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menyetujui pembagian dividen sebesar 17,2% dari laba bersih 2007 yang tercatat Rp 91 miliar, atau sekitar Rp 17,24 miliar.

Dividen itu, kata Director CorporateCommunication PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) Chatarina Widjaja usai RUPS di Jakarta, Senin (23/6) mengatakan, dividen itu akan dibayarkan pada 4 Agustus 2008. "Sisa laba untuk cadangan dan laba ditahan," katanya.

Sementara pada 2008 ini, perseroan menargetkan peningkatan kapasitas produksi ban untuk sepeda motor dari 37 ribu per hari menjadi 45 ribu per hari. Sehingga pada 2011 nanti bisa memproduksi 105 ribu perhari. Untuk ban radial (mobil) saat ini kapasitas produksi tercatat 30 ribu per hari dan akan ditingkatkan menjadi 35 ribu perhari.

"Pada 2010 nanti bisa sampai 45 ribu. Peningkatan kapasitas ini karena kita sudah membangun pabrik untuk ban motor dan radial. Capex-nya menggunakan dana capex 2005-2010 sebesar 170 juta dolar AS dari dari dolar bonds 2005. Yang sudah cair 65 juta dolar AS," katanya.

Pada 2008 ini, imbuhnya, perseroan menggandeng Michelline (produsen ban) untuk ban radial dengan produksi 15 ribu perhari. "Kita kerjasama untuk 5 juta pertahun, kerjasama hingga 2010 untuk

pasar ekspor. Tahun 2007 Michelline baru produksi 2,1 jt per tahun," katanya.

Sementara pada 2007 lalu, pasar ekspor perseroan mencapai Rp 2,6 Triliun dengan komposisi penjualan ke Eropa sebesar 26%, 25% ke Amerika, dan 14% wilayah Asia.

"Revenue tahun ini inline kita perkirakan naik 20% dari Rp 6,7 triliun pada 2007. Dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak tentu ada pengaruhnya pada harga jual. Tapi pada kuartal 1 harga jual rata-rata sudah naik 10%," ujarnya.[L5]

Gajah Tunggal Bidik Pasar Eropa

STOCK MARKET NEWS - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berencana meningkatkan penjualan ban radial ke pasar Eropa hingga 74,7% di tahun 2010, setelah menunjuk GITI Tire Europe sebagai distributor wilayah Eropa.

Hal tersebut disampaikan Investor Relations GJTL, Catharina Widjaja, usai RUPS Tahunan di hotel Alila, Jalan Pecenongan, Jakarta, Senin (23/6/2008).

"Pemegang saham telah menyetujui penunjukkan GITI Tire Europe sebagai jasa marketing, distribusi dan jasa konsultan perseroan untuk pasar Eropa," ujarnya.

GITI Tire Europe yang beroperasi di Belanda, merupakan perusahaan terafiliasi dari induk usaha GJTL yaitu GITI Tire Pte Ltd. Nilai kerjasama tersebut selama tiga tahun sebesar 750.000 euro.

"Melalui kerjasama ini, kami menargetkan peningkatan porsi ekspor penjualan ban ke Eropa," ujar Catharina.

Pada tahun 2007, ekspor penjualan ban GJTL ke Eropa sebanyak 2,2 juta unit. Jumlah tersebut mengambil pangsa pasar sebesar 1,25% dari seluruh penjualan ban di Eropa.

"Pada tahun 2010, kami menargetkan pangsa pasar di Eropa naik menjadi 2,1%. Pasar ban Eropa sedang tumbuh bagus," papar Catharina.

Pada tahun 2007, total penjualan ban di Eropa sebanyak 176 juta unit. Catharina mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan ban di Eropa berkisar antara 1-2% tiap tahunnya.

Dengan asumsi tersebut, maka di tahun 2010 penjualan ban di seluruh Eropa akan mencapai sekitar 183 juta unit. Jika pada tahun 2010, GJTL menargetkan pangsa pasar sebesar 2,1% di Eropa, maka jumlah ekspor perseroan akan mencapai 3,84 juta unit di 2010.

Artinya dalam tiga tahun ke depan, pertumbuhan penjualan ban GJTL ke Eropa akan mengalami pertumbuhan sebesar 74,7% menjadi 3,84 juta unit dari 2,2 juta unit di 2007.

"Untuk itu saat ini kami sedang melakukan penambahan kapasitas pabrik ban," ungkap Catharina.

Saat ini kapasitas produksi ban radial GJTL sebanyak 35 ribu per hari. Pada tahun 2010, perseroan menargetkan produksi ban radial sebanyak 45 ribu per hari.

Selain itu, GJTL juga tengah meningkatkan produksi ban sepeda motornya dari saat ini 45 ribu per hari menjadi 60 ribu per hari di akhir 2008. Pada 2011 produksi ban sepeda motor GJTL ditargetkan menjadi sebanyak 105 ribu per hari.

Saat ini pangsa pasar ban sepeda motor GJTL sebesar 61% dan ban radial sebesar 22%. "Pendanaan untuk peningkatan tersebut sebesar US$ 170 juta hingga 2010," ungkap Catharina.

Pendanaan tersebut untuk peningkatan kapasitas pabrik yang telah dilakukan perseroan mulai tahun 2005 hingga 2010 mendatang.

"Sejak 2005 hingga 2007, sudah digunakan US$ 95 juta. Tahun ini akan digunakan US$ 55 juta. Sisanya US$ 20 juta di tahun 2009. Dananya 100% dari penerbitan obligasi kami di tahun 2005," jelas Catharina.

Mengenai harga, Catharina mengungkapkan pada tahun 2008 ini perseroan akan menaikkan harga penjualan ban sebanyak 10%.

"Tentunya dilakukan secara bertahap. Triwulan satu lalu sudah kami naikkan," ungkap Catharina.

Gajah Tunggal Bagi Dividen Rp5

OKEZONE - Para pemegang saham PT Gajah Tunggal Tbk sepakat membagikan dividen Rp5 per saham. Jumlah itu dengan total nilai Rp17,424 miliar atau 17,2 persen dari laba bersih 2007 senilai Rp91 miliar.

Dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 18 Juli 2008 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

"Pembayaran akan dilakukan pada 4 Agustus 2008," ujar Direktur Corporate Communication Investor Relation Gajah Tunggal Chatarina Widjaja, usai RUPST, di Hotel Alila Pecenongan, Jakarta, Senin (23/6/2008).

Chatarina mengatakan, dari total nilai laba bersih tersebut, sekira Rp10 miliar akan dimasukkan ke dalam dana cadangan perusahaan. Sementara dana sebesar Rp63,417 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan. (rhs

Gajah Tunggal Bagi Dividen Rp 17,24 M

INILAH - Rapat Umum Pemegang Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menyetujui pembagian dividen sebesar 17,2% dari laba bersih 2007 yang tercatat Rp 91 miliar, atau sekitar Rp 17,24 miliar.

Dividen itu, kata Director CorporateCommunication PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) Chatarina Widjaja usai RUPS di Jakarta, Senin (23/6) mengatakan, dividen itu akan dibayarkan pada 4 Agustus 2008. "Sisa laba untuk cadangan dan laba ditahan," katanya.

Sementara pada 2008 ini, perseroan menargetkan peningkatan kapasitas produksi ban untuk sepeda motor dari 37 ribu per hari menjadi 45 ribu per hari. Sehingga pada 2011 nanti bisa memproduksi 105 ribu perhari. Untuk ban radial (mobil) saat ini kapasitas produksi tercatat 30 ribu per hari dan akan ditingkatkan menjadi 35 ribu perhari.

"Pada 2010 nanti bisa sampai 45 ribu. Peningkatan kapasitas ini karena kita sudah membangun pabrik untuk ban motor dan radial. Capex-nya menggunakan dana capex 2005-2010 sebesar 170 juta dolar AS dari dari dolar bonds 2005. Yang sudah cair 65 juta dolar AS," katanya.

Pada 2008 ini, imbuhnya, perseroan menggandeng Michelline (produsen ban) untuk ban radial dengan produksi 15 ribu perhari. "Kita kerjasama untuk 5 juta pertahun, kerjasama hingga 2010 untuk

pasar ekspor. Tahun 2007 Michelline baru produksi 2,1 jt per tahun," katanya.

Sementara pada 2007 lalu, pasar ekspor perseroan mencapai Rp 2,6 Triliun dengan komposisi penjualan ke Eropa sebesar 26%, 25% ke Amerika, dan 14% wilayah Asia.

"Revenue tahun ini inline kita perkirakan naik 20% dari Rp 6,7 triliun pada 2007. Dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak tentu ada pengaruhnya pada harga jual. Tapi pada kuartal 1 harga jual rata-rata sudah naik 10%," ujarnya.[L5]

Gajah Tunggal Genjot Produksi Ban

OKEZONE - Produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), berencana untuk menambah kapasitas produksinya untuk ban sepeda motor dan radial.

Untuk ban sepeda motor untuk akhir tahun 2007 mencapai 45 ribu per hari, dan target 2008 menjadi 60 ribu ban per hari. Diharapkan hingga 2010 ada penambahan menjadi 105 ribu per hari.

"Kalau untuk radial, hingga akhir tahun kita targetkan menjadi 45 ribu ban perhari dari yang tadinya hanya 30 ribu, sedangkan di 2010 kita akan tingkatkan menjadi 45 ribu per hari," ujar Director Corporate Communication GJTL, Chatarina Widjaja usai RUPST di Hotel Alila Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2008).

Guna mendukung peningkatan kapasitas produksi ban tersebut, perusahaan akan membangun pabrik untuk ban radial dan sepeda motor. Adapun dana yang digunakan menggunakan dana anggaran belanja (capital expanditure/capex) yang sudah dirancang sejak 2005-2010, sebesar USD170 juta.

Dana capex tersebut 100 persen berasal dari obligasi yang dikeluarkan perusahaan pada 2005 lalu.

"Dana yang sudah digunakan sebesar USD95 juta, dan USD55 juta akan digunakan untuk pada 2008, dan USD20 juta digunakan untuk tahun 2009," tambahnya.

Di sisi lain, GJTL juga melakukan kerja sama untuk produksi ban sebanyak lma juta unit per tahun, dengan perusahaan ban Eropa, Michelline. Pada 2007, perusahaan telah memproduksi ban untuk Michelline sebanyak 2,1 juta ban per tahun.

"Saat ini pasar ekspor Eropa paling baik karena mata uang euronya menguat. Untuk pasar Eropa sebesar 26 persen, Amerika 25 persen, 14 persen untuk Asia, dan sisanya pasar lain-lain," jelasnya.�

Bila Gajah Tunggal memfokuskan ban jenis radial ke pasar Eropa, sedangkan untuk jenis ban sepeda motor 100 persen dicurahkan untuk domestik karena adanya permintaan yang tinggi.

Berkaitan dengan hal tersebut, dengan adanya kenaikan BBM, perusahaan sudah menaikkan harga jualnya sebesar 10 persen dari kuartal satu kemarin. "Cost terbesar di bahan baku karet yang hingga saat ini cenderung naik," tutupnya. (rhs)

Peringkat B2 pada Obligasi Gajah Tunggal

SUARA KARYA - Obligasi PT Gajah Tunggal Tbk senilai 95 juta dolar AS mendapatkan peringkat (rating) B2 oleh Moody's Investors Service. Demikian diungkapkan, analis Moody's Elizabeth Allen dalam siaran pers di Jakarta, Senin (4/6).

Pada saat yang sama, Moody's juga kembali menetapkan rating B2 untuk peringkat korporasi dan obligasi yang sudah diterbitkan senilai 325 juta dolar AS tapi, outlook rating ini masih negatif.

Menurut Elizabet, menyebutkan rating B2 mencerminkan posisi dominan dan kompetitif Gajah Tunggal dalam pasar ban domestik di Indonesi, ekspansi ke luar negeri dan rendahnya struktur biaya. "Rating outlook akan berubah negatif menjadi stabil setelah menunggu tuntasnya penerbitan obligasi 95 juta dolar AS itu," kata Elizabeth.

Elizabet mengungkapkan, emisi obligasi menjadi perhatian Moody's sebelumnya terhadap tingginya risiko pembiayaan yang dihadapi Gajah Tunggal. Ini akan membutuhkan pendanaan eksternal bagi pembayaran kembali utang sebelum akhir tahun 2008.

Profil likuditas perseroan akan membaik, dengan adanya tambahan emisi obligasi dan kebutuhan refinancing dalam waktu dekat yang akan dihapuskan sebagai belanja investasi (capital expenditure/capex), karena rencana bisnis sekarang ini akan didanai dengan dana hasil emisi obligasi tersebut.

Kinerja operasional Gadjah Tunggal juga telah membaik selama kuartal pertama 2007, dicerminkan EBITDA margin menjadi 10,6 persen. (Agus)

Laba Gajah Tunggal Naik 1.700 Persen

MEDIA INDONESIA -Produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk mencetak laba bersih Rp142 miliar selama kuartal I 2008 atau tumbuh 1.700% dari kuartal I 2007 yang hanya Rp8 miliar. Kenaikan tersebut didukung penjualan kuartal I mencapai Rp1,85 triliun atau naik 20% dari periode sama tahun lalu.

Sementara laba operasi naik 18,8% dengan pendapatan bersih EBITDA mencapai US$29 juta. Direktur Corporate Communication dan Investor Relations Gajah Tunggal Catharina Widjaja, Jumat (2/5) mengatakan laba bersih tersebut salah satunya didukung upaya perseroan menahan kenaikan harga bahan baku karet.

"Kenaikan tersebut karena adanya penguatan nilai tukar rupiah pada kuartal pertama 2008 yang menghasilkan Rp84 miliar dari non cash translation gain," kata Catharina.

Perusahaan juga memperoleh tambahan Rp29 miliar dari laba anak perusahaan PT Polychem Indonesia. Kenaikan laba bersih perusahaan yang dikendalikan oleh Sjamsul Nursalim ini membuat laba per saham juga ikut melonjak dari semula hanya Rp2 per saham menjadi Rp41.

Untuk target tahun 2008, Gajah Tunggal menargetkan pertumbuhan penjualan 15% yang didorong naiknya permintaan pasar domestik dan ekspor. (DW/OL-06)